
Batam, 23 Juli 2025 – Dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 2025, Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kepulauan Riau melalui program “Kemenkum Kepri Menyapa” bersama RRI Pro 1 Batam menggelar dialog publik yang membahas perlindungan anak dan peran keluarga dalam mencetak generasi emas Indonesia. Dialog ini menghadirkan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenkum Kepri, Yuslelly Edison Manik, serta Penyuluh Hukum Kanwil Kemenkum Kepri, Siska Sukmawaty, yang memaparkan kondisi anak-anak Indonesia saat ini beserta tantangan yang mereka hadapi.
Dalam dialog tersebut, Yuslelly Edison Manik menyoroti kenyataan bahwa meski banyak anak hebat lahir di negeri ini, masih terdapat persoalan serius yang perlu perhatian bersama, seperti maraknya kekerasan terhadap anak, penyalahgunaan narkoba termasuk narkotika melalui internet dan game online atau narkolema, perilaku seks bebas, hingga pernikahan dini. Menurutnya, kondisi ini disebabkan oleh faktor internal, seperti labilnya pencarian jati diri anak, dan faktor eksternal, yakni pengaruh lingkungan, keluarga, serta perkembangan teknologi yang begitu pesat.
Sebagai Ketua DWP sekaligus seorang ibu, Yuslelly menegaskan bahwa peran ibu sangat penting dalam mendidik anak karena ibu adalah guru pertama dalam keluarga. Ia menjelaskan bahwa kebahagiaan keluarga bermula dari rumah, sehingga kerjasama yang baik antara suami dan istri mutlak diperlukan. Dalam kapasitasnya memimpin DWP, ia juga memaparkan peran organisasi ini sebagai wadah pembinaan dan pemberdayaan istri ASN melalui kegiatan pendidikan, sosial budaya, dan ekonomi. DWP rutin melaksanakan pertemuan dan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas keluarga, termasuk membekali anggota dengan ilmu pengasuhan anak agar dapat melahirkan generasi yang tangguh dan berkarakter.
Pada kesempatan yang sama, Siska Sukmawaty menyoroti pentingnya kesadaran hukum sejak dini sebagai upaya pencegahan agar anak tidak terjerumus ke perilaku menyimpang. Ia menekankan bahwa anak-anak yang berhadapan dengan hukum umumnya berawal dari pola asuh dan contoh di rumah. Oleh karena itu, memberikan teladan yang baik, mengawasi pergaulan, serta membangun komunikasi yang sehat dalam keluarga menjadi langkah efektif dalam membentengi anak dari pengaruh negatif lingkungan.
Menutup dialog tersebut, Yuslelly mengajak seluruh anggota DWP dan masyarakat Kepri menjadikan peringatan Hari Anak Nasional sebagai momentum untuk kembali mengingat bahwa anak adalah generasi penerus bangsa. Ia menegaskan, untuk melahirkan generasi emas, langkah tersebut harus dimulai dari rumah masing-masing sesuai semangat Mars DWP yang mengedepankan peningkatan mutu pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya keluarga ASN. Sementara itu, Siska mengingatkan bahwa kesadaran hukum juga harus ditanamkan sejak dini agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang mampu membawa pengaruh positif bagi lingkungannya dan siap menghadapi tantangan masa depan.






















 Hubungi Kami
			                Hubungi Kami					     
						          

