Tanjungpinang — Dalam rangka memperingati World Intellectual Property Day atau Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kepulauan Riau menghadirkan Mobile Intellectual Property Clinic yang digelar pada perhelatan MTQH XIX Tingkat Kota Tanjungpinang Tahun 2025, mulai tanggal 21 hingga 25 April 2025, bertempat di Taman Melayu Square, Tanjungpinang.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya edukasi dan layanan langsung kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha dan UMKM, terkait pentingnya perlindungan terhadap kekayaan intelektual seperti merek, hak cipta, dan bentuk kekayaan intelektual lainnya. Pelayanan ini tidak hanya sebatas konsultasi, namun juga mencakup searching merek serta pendampingan dalam proses pendaftaran secara langsung oleh tim Helpdesk Pelayanan Kekayaan Intelektual.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Kepri, Edison Manik, turut hadir langsung memantau pelaksanaan Mobile IP Clinic pada penutupan MTQH. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan pentingnya mendaftarkan merek sejak dini sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap identitas usaha dan aset intelektual para pelaku usaha. Hal ini juga menjadi strategi dalam memperkuat daya saing bisnis di tengah pasar yang semakin kompetitif.
Sejumlah pelaku usaha tampak antusias memanfaatkan layanan ini untuk berkonsultasi dan mengurus pendaftaran merek mereka. Tim dari Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, yang dipimpin oleh Bobby Briando, turut membagikan brosur dan buku media seputar kekayaan intelektual serta memberikan penjelasan secara langsung mengenai manfaat perlindungan KI.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia Tahun 2025, Kanwil Kemenkum Kepri juga akan menggelar Sosialisasi Kekayaan Intelektual yang dijadwalkan pada 26 April 2025 mendatang.
Melalui kegiatan ini, Kanwil Kemenkum Kepri berharap semakin banyak masyarakat, khususnya pelaku usaha lokal, yang sadar akan pentingnya melindungi hak kekayaan intelektual sebagai aset strategis dalam pembangunan ekonomi kreatif dan keberlanjutan usaha.